Instalasi CodeIgniter

Instalasi CodeIgniter sangatlah mudah, tanpa konfigurasipun codeigniter sudah bisa berjalan. Langkah awal kita siapkan dulu aplikasi aplikasi berikut :

1. Webserver dan Database – Webserver yang bisa digunakan adalah apache, lighttp ataupun Internet Information Service. Dan untuk databasenya bisa menggunakan MySQL, PostgreSQL, atau pun SQL Server. Untuk lebih mudahnya, bisa menggunakan software yang sudah terdapat webserver dan database seperti XAMPP,  WAMP.
2. CodeIgniter – Download CodeIgniter di http://ellislab.com/codeigniter.

Untuk instalasi, ikuti langkah berikut :

• Extract Source Code CodeIgniter di direktori webserver anda, setelah di extract maka akan ada direktory seperti berikut :

direktori codeigniter

• Setelah data di extract, kita dapat langsung mengaksesnya melalui web browser.
  

  Tampilan CodeIgniter

Cukup dengan langkah diatas, CodeIgniter sudah berhasil diinstal. Monggo di coba. 😀

CodeIgniter – Apa itu ?

logo CodeIgniter

CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP yang terkenal dikalangan komunitas pecinta PHP. Codeigniter bersifat Open Source  Dan memakai model basis MVC (Model View Controller), yang merupakan model konsep modern framework yang digunakan saat ini. Codeigniter dibuat oleh Rick Ellis yang merupakan CEO dari Ellislab (ellislab.com).

CodeIgniter memudahkan kita membuat sebuah aplikasi web dengan PHP. Penggunaan Codeigniter dapat menyederhanakan penulisan kode program. CodeIgniter juga dilengkapi library yang cukup lengkap untuk keperluan pembuatan website, sehingga programmer akan lebih dimudahkan dalam bekerja.

Kenapa Menggunakan CodeIgniter ?

Logo CodeIgniter

Bagi yang sudah terbiasa dengan PHP, mungkin sudah mengenal apa itu CodeIgniter dan sudah pernah menggunakan CodeIgniter. Tetapi bagi yang baru mengenal PHP, CodeIgniter merupakan sesuatu hal yang baru, membingungkan, dan muncul pertanyaan “Mengapa menggunakan CodeIgniter? Mengapa tidak menggunakan PHP yang biasa saja ?”.

Ada beberapa alasan mengapa menggunakan sebuah Framework seperti CodeIgniter. Berikut beberapa alasan tersebut :

1. Dengan framework, struktur penulisan program akan menjadi lebih baik. Pada umumnya bagi yang mulai mengenal PHP, struktur program dibuat sesuka hatinya, hal ini tentu saja dapat menimbulkan kerancuan pada lain waktu. Kejadian ini juga terjadi pada penulis.
2. Coding dapat dilakukan dengan lebih cepat karena adanya tool tool yang tersedia di framework.
3. Memudahkan kerja sama antar tim pengembang karena struktur penulisan programnya sama.
4. Meningkatkan tingkat keamanan program yang telah dibuat.

Nah, setelah memilih menggunakan framework, selanjutnya adalah menentukan framework mana yang akan anda pilih. Di komunitas tersedia beberapa framework yang cukup terkenal, sekarang silahkan anda pilih. 😀

Spring Oh Spring …

Dulu sempat berkenalan dengan Spring Framework, kesan pertama dari Spring adalah ribet, sulit konfigurasinya dan merasa gak butuh dengan Spring Framework. Maklum saja, masih dalam tahap belajar dan gak mau diribetkan dengan konsep pemrograman yang diberikan oleh Spring.

Saat berhubungan dengan Java Desktop, masih belum berkeinginan untuk menggunakan Spring (Stigma Spring masih Ribet… Hehehehehe). Nah, akhirnya beberapa waktu ini dengan terpaksa menggunakan salah satu produk Spring, yaitu Spring LDAP yang digunakan untuk membuat aplikasi managemen OpenLDAP yang berbasis Web.

Setelah beberapa waktu menggunakan Spring, penulis sendiri merasa dimudahkan banget dengan konsep yang ditawarkan (Baru kerasa kalo Spring itu sangat membantu … heheheh). Pengaksesan OpenLDAP yang ditawarkan cukup memudahkan programmer dibandingkan dengan API yang terdapat di Java untuk berkomunikasi dengan LDAP.