Aplikasi KIOSK – Membuat Aplikasi Ujian Online Agar Memenuhi Semua Layar

Aplikasi Ujian Berbasis Komputer ZYA CBT

Aplikasi Ujian Online berbasis web merupakan salah satu jenis aplikasi yang mudah dalam penerapannya. Hal ini dikarenakan distribusi aplikasi ke client yang sangat mudah. Dengan hanya membutuhkan web browser, client sudah dapat mengakses aplikasi ujian online.

Dengan berbagai kelebihan yang ada, tentu ada kekurangan dalam aplikasi ujian berbasis web. Salah satunya adalah client dapat mengakses selain web browser yang digunakan. Hal ini tentu saja dapat mengganggu proses ujian online dan dapat memunculkan peluang kecurangan yang besar dalam pelaksanaan ujian online.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, anda dapat menggunakan aplikasi KIOSK. Jika anda pernah melakukan UNBK, anda dapat memanfaatkan versi lama dari Xambrow untuk digunakan pada aplikasi ujian online yang ada gunakan. Tetapi jika anda tidak memiliki, anda dapat menggunakan Safe Exam Browser pada sistem operasi berbasis Windows, untuk sistem operasi linux anda juga dapat mengaktifkan KIOSK dengan sedikit mengedit konfigurasi Linux. Aplikasi KIOSK juga tersedia untuk Android, jadi anda dapat memanfaatkan Perangkat Android untuk melaksanakan Ujian Online.

Bingung milih Limit Bandwidth yang baik untuk Warnet ?

Anda browsing nyari apa? Script nya mikrotik ya? hehehhee. Disini saya gak bagi scriptnya mikrotik, karena disini saya berbagi pengalaman dan mungkin pengalaman itu bisa membuat kita sama sama belajar untuk tidak mencari script jadinya saja, tetapi kita juga membuat script tersebut.

Banyak diantara kita barangkali bingung saat dihadapkan pada cara / metode pada Mikrotik untuk limit bandwidth di warnet. Misal, kalo di forum katanya kalo pake script itu bagus, pake yang sana juga bagus, pake pcq lebih bagus, pake apalah yang lainnya juga bagus. Akhirnya, yang nyoba gak jadi jadi dan gak bagus bagus. hehehe

Mikrotik – Metode limit bandwidth untuk Hotspot

Mikrotik Hotspot

Mikrotik merupakan salah satu router yang memiliki fitur yang cukup lengkap, salah satunya adalah fitur Hotspot. Diberbagai daerah banyak sekali yang menggunakan Mikrotik Hotpot, hal ini dikarenakan mudahnya dalam melakukan konfigurasi.

Tetapi dari berbagai hotspot yang tersedia, mayoritas hotspot menggunakan pembatasan bandwidth pada tiap user atau pengguna. Misalkan saja, total bandwidth yang tersedia adalah 1 Mbps dan setiap user diberi bandwidth Downstream sebesar 256 Kbps. Dari contoh tersebut, berarti hotspot hanya bisa dipakai oleh 4 user saja. Memang bisa saja jika user yang memakai lebih dari 4, tetapi hasilnya pembagian bandwidth tersebut tidak merata.

Mikrotik – Mark Packet pengguna Hotspot berdasarkan User Profile

Nah, dari judul diatas pasti sudah tau apa yang mau kita bahas di artikel ini. Di artikel ini kita akan melakukan menandai paket data sesuai dengan User Profile hotspot pada Mikrotik.

Konfigurasi ini bisa digunakan untuk mengelompokkan maksimal bandwidth berdasarkan user profile tiap pengguna hotspot mikrotik,  karena jika kita melakukan pembatasan per user terkadang dianggap kurang efektif termasuk yang penulis alami sendiri.